Jakarta - Persijap Jepara diam-diam telah mulai menggelar persiapannya untuk menghadapi Liga 1 2025/2026. Sebagai tim promosi, mereka harus siap secara maksimal agar tak numpang lewat di kasta tertinggi.
Ya, Persijap Jepara memang sudah cukup lama tak merasakan atmosfer kasta tertinggi. Mereka terakhir kali tampil di panggung elite tersebut pada Liga Super Indonesia 2014, dan langsung terdegradasi ke Divisi Utama.
Kini, setelah lebih dari 10 tahun berjuang untuk bisa kembali manggung di kasta tertinggi, Laskar Kalinyamat harus mematangkan berbagai aspek untuk bisa bersaing sebagai tim promosi di Liga 1 musim 2025/2026.
Dari segi persaingan, level kompetisinya tentu sudah jauh berbeda dengan kasta kedua. Modal yang dibutuhkan, terutama dalam aspek finansial, juga bakal melonjak drastis dibandingkan anggaran mereka musim lalu.
Sejauh ini, Laskar Kalinyamat memang sudah memperlihatkan pergerakan untuk bersiap menghadapi musim depan. Meski kerangka tim belum terbentuk, fondasinya sudah mulai dibangun. Berikut Bola.com menyajikan ulasannya.
Tunjuk Dirtek Baru

Setelah resmi mendapatkan tiket promosi ke kasta tertinggi, manajemen Persijap Jepara langsung bergerak untuk membangun fondasi yang kuat. Langkah ini dimulai dengan mendatangkan Direktur Teknik (Dirtek) baru.
Ya, sosok yang dipercaya untuk mengemban posisi strategis tersebut ialah Rudy Eka Priyambada. Secara kualifikasi, juru taktik berusia 42 tahun itu memang memenuhi syarat karena telah mengantongi lisensi AFC Pro.
Rudy juga telah diperkenalkan secara resmi kepada publik pada awal Mei 2025 ini. Eks pelatih Timnas Indonesia Putri itu bakal bertanggung jawab dalam perencanaan, rekrutmen, pengembangan pemain, hingga pemilihan pelatih untuk Laskar Kalinyamat.
Siapkan Tim EPA

Tak berselang lama dengan momen perkenalan Rudy Eka, Persijap Jepara juga telah mengambil ancang-ancang untuk membangun tim junior yang nantinya bakal berkompetisi di Elite Pro Academy alias EPA.
EPA menjadi salah satu persyaratan yang harus dipenuhi tim-tim yang berkompetisi di kasta tertinggi. Setidaknya, ada tiga kategori usia yang harus disiapkan Persijap, yakni kelompok U-16, U-18, dan U-20
Proses seleksi juga telah dimulai sejak 11 Mei 2025. Menariknya, Persijap menggelar seleksi di banyak kota, mulai Depok, Karawang, Garut, Jepara, Semarang, Malang, hingga Bandung, untuk berburu pemain bertalenta.
Berburu Sponsor dan Pendanaan

Satu di antara tantangan yang bakal dihadapi Persijap di kasta tertinggi tentu biaya operasional yang lebih besar. Mereka harus menjalani sistem kompetisi penuh, berbeda ketika masih berada di kasta kedua.
Pemain yang dibutuhkan untuk bersaing juga mesti lebih berkualitas. Apalagi, kuota pemain asing di kasta tertinggi jauh lebih banyak. Oleh karena itu, semuanya butuh modal finansial yang kuat agar tidak ngos-ngosan di tengah jalan.
Untuk itu, Laskar Kalinyamat membutuhkan pendanaan yang cukup untuk menopang beban operasional mereka. Untuk mendapatkannya, manajemen kini tengah berburu sponsor baru bersama konsorsium investornya.
{{ comment.content }}