Posisi saat ini: Rumah Pesan

Naturalisasi Pemain Keturunan di Timnas Indonesia Putri, Tidak Masif dan Tidak Terlalu Mulus

2025-04-30 23:30:02
11
Timnas Indonesia Putri - Ilustrasi Timnas Indonesia Putri Juara Piala AFF 2024 (Bola.com/Adreanus Titus/Geaby Fadhilatu Sholikha/Foto: IG Timnas Indonesia)

Jakarta - Program naturalisasi pemain keturunan menjadi salah satu andalan di sepak bola Indonesia belakangan ini. Program itu tidak menyasar sepak bola putra juga tetapi juga Timnas Indonesia Putri.

Namun, program naturalisasi yang ditujukan ke Timnas Indonesia Putri memang tidak semasif yang terjadi di Timnas Indonesia Putra. Hal itu terlihat dari jumlah pemain yang terlibat program tersebut.

Selain itu, harus diakui memang perhatian yang diterima sepak bola putri di Indonesia tidak sebesar sepak bola putra.

Sejauh ini baru ada dua pemain keturunan yang menjalani sumpah untuk menjadi Warga Negara Indonesia (WNI). Dua pemain yang dimaksud adalah Estella Loupatty dan Noa Leatomu.

Noa Leatomo dan Estella Loupatty menjalani sumpah di KBRI Copenhagen, Denmark, Jumat (8/11/2024). Saat itu mereka menjalani sumpah bersama Kevin Diks.

Setelah menjalani sumpah itu, Estella Loupatty dan Noa Leatomu langsung bermain untuk Timnas Indonesia Putri. Mereka pun menjadi bagian dari Garuda Pertiwi yang menjadi juara Piala AFF Putri 2024.


Tidak Perlu Sumpah

Kiper Timnas putri Singapura, Tan Li berhasil menangkap bola dari ancaman pemain Indonesia, Claudia Scheunemann pada laga uji coba internasional di Stadion Madya, Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Selasa (28/5/2024). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Ada beberapa pemain keturunan lain yang saat ini menjadi bagian dari Timnas Indonesia Putri. Misalnya Claudia Scheunemann.

Namun, berbeda dengan kasus Estella Loupatty dan Noa Leatomu, Claudia Scheunemann tidak perlu menjalani sumpah kewarganegaraan untuk memperkuat Timnas Indonesia Putri.

Sebab, Claudia Scheunemann lahir di Tangerang, Banten 16 tahun lalu. Claudia pun saat ini bisa dikatakan sebagai salah satu talenta sepak bola putri terbaik di Indonesia.


Drama

Djenna de Jong. (Dok. Instagram/@djennadejong)

Program naturalisasi pemain keturunan untuk Timnas Indonesia Putri pun sempat menjalani beberapa drama. Yang paling heboh tentu saja drama Djenna De Jong.

Djenna De Jong sempat membuat heboh karena tidak jadi membela Timnas Indonesia Putri. Ia menyebut ada pihak yang tidak profesional dalam pengurusan naturalisasi tersebut.

"Ada beberapa hal yang bisa jelaskan tentang opini yang berkembang, hal yang saya alami sangat tidak profesional, tetapi saya tidak akan menjelaskan lebih rinci tentang situasi ini," katanya beberapa waktu lalu.

"Semua ini membuat saya memutuskan untuk tidak membela Indonesia. Saya tahu harga diri saya sebagai pribadi, tetapi juga sebagai pemain. Ini sudah menjadi pilihan yang ditimbang matang," sambungnya.


Dibantah

Pelatih baru Timnas Indonesia Putri, Satoru Mochizuki (kanan), berfoto dengan Ketua PSSI, Erick Thohir. (Bola.com/M. Iqbal Ichsan)

Namun, Ketua Umum PSSI Erick Thohir membantah pernyataan Djenna De Jong. Ia mengungkap alasan pemain tidak dinaturalisasi untuk memperkuat Timnas Indonesia.

Erick Thohir menyatakan semua pemain yang menjalani proses naturalisasi merupakan rekomendasi pelatih. Menurutnya, tidak seluruh pemain pula diselesaikan tahap-tahap menjadi WNI.

"Untuk program naturalisasi, semua naturalisasi itu diproses secara transparan dan diputuskan oleh pelatihnya. Artinya banyak juga pemain naturalisasi di zaman sebelumnya, juga ada yang kami tidak melanjutkan prosesnya," kata Erick.

"Ya karena tadi, tidak lain, ya tentu standar atau keinginan seorang pelatih ataupun kami di PSSI, membangun sebuah tim itu kan harus benar-benar transparan. Tidak ada pemain titipan dan standar yang ada dengan kualitas juga yang bisa kami sesuai dengan kriterianya. Jadi kami tanpa ada hidden agenda apapun," sambung sosok yang masih menjabat sebagai menteri BUMN itu.


Segera Menjalani Sumpah?

Iris de Rouw mengunjungi Persebaya Store, Sutos, Surabaya, Kamis (30/1/2025). (Bola.com/Aditya Wany)

Belakangan muncul beberapa pemain keturunan yang tampaknya sedang diproses untuk bisa dinaturalisasi dan segera membela Timnas Indonesia Putri.

Satu di antaranya adalah Iris De Rouw. Kiper keturunan Belanda itu masih sangat muda yakni masih berusia 19 tahun.

Belum lama ini Iris De Rouw sempat hadir di Indonesia. Kiper Sparta Rotterdam itu juga sempat menjalani sesi latihan dengan Timnas Indonesia Putri di Surabaya, Jawa Timur.

Komentar

captcha
Kirim komentar
  • Gambar profil
    {{ currentUser.username }} {{ comment.created_at }} IP:{{ comment.ip_addr }}

    {{ comment.content }}

Belum ada komentar

Pembaruan terkini