Posisi saat ini: Rumah Pesan

Karier Pemain Diaspora Timnas Indonesia di Kompetisi Asia: Awalnya Menjanjikan, Kini Terpinggirkan

2025-05-07 11:30:02
6
Ilustrasi - Naturalisasi timnas di kompetisi Asia-Australia

Jakarta - Timnas Indonesia dihuni seabrek pemain keturunan. Total terdapat 19 pemain berstatus diaspora di skuad terkini racikan Patrick Kluivert.

Sebagian dari mereka sedang berkiprah di klub-klub dalam kawasan Asia. Ada yang bermain di Jepang seperti Sandy Walsh, Jordi Amat di Malaysia, dan Rafael Struick di Australia.

Jordi Amat dan Rafael Struick sejauh ini masih berlabel pemain Timnas Indonesia, meski keduanya mulai kehilangan tempat bermain secara reguler di skuad Garuda.

Namun, keduanya masih masuk tim yang disusun pelatih Patrick Kluivert seperti dalam dua laga Grup C putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia kontra Australia dan Bahrain, Maret lalu.

Ketika itu, Jordi Amat cuma hanya di bangku cadangan sementara Rafael Struick bermain satu babak ketika kalah dari Australia.

Lalu ada juga Sandy Walsh, pemain keturunan Indonesia yang berkiprah di Jepang, bersama klub barunya, Yokohama F. Marinos, dalam beberapa bulan terakhir.

Lantas bagaimana melihat kiprah pemain diaspora Indonesia sejauh ini? Simak perbedaan karier Jordi Amat dan Rafael Struick di klub Asia Tenggara berikut ini:


Jordi Amat: Nyaman di JDT

Bek Johor Darul Ta'zim (JDT) dan Timnas Indonesia, Jordi Amat. (Bola.com/Dok.Facebook JDT)

Jordi Amat terlihat nyaman berkarier di Liga Malaysia bersama Johor Darul Ta'zim (JDT). Musim ini adalah tahun ketiganya bersama JDT dan meraih banyak kesuksesan.

Sejauh ini pemain berusia 33 tahun tersebut sudah meraih enam trofi bersama Southern Tigers, julukan JDT.

Keenam gelar tersebut antara lain Liga Super Malaysia pada musim 2022/2023, 2024/2025. Kemudian, Piala FA Malaysia 2022/2023, 2024/2025. Lalu, Supercup Malaysia 2022/2023 dan Piala Malaysia 2022.

Torehan itu membuat Jordi Amat melewati rekor Bambang Pamungkas dan Elie Aiboy sebagai pemain Indonesia paling sukses di Malaysia. Istimewanya lagi, gelar-gelar prestisius itu diraih sebagai kapten di JDT.

Mantan pemain Real Betis itu gabung Southern Tigers pada 1 Juli 2022. Selama hampir tiga tahun berkostum JDT, Jordi Amat total membukukan 66 pertandingan, membuat tiga gol plus enam assist.

Namun, belakangan menit bermain Jordi Amat mulai terkikis dan sering absen karena berbagai alasan. Di Liga Super Malaysia 2024/2025, dia tercatat bermain sebanyak 15 kali dari 24 laga dengan kontribusi dua gol serta satu assist.

"Tidak dapat dimungkiri saya sangat bangga mengenakan kostum JDT sejak bergabung dengan tim ini tiga musim lalu. Klub ini sungguh mengagumkan,” kata Jordi Amat dikutip dari Harian Metro akhir pekan lalu.

"Saya tetap menghormati manajemen dan minggu depan baru akan mengetahui informasi mengenai status kontrak, kita tunggu saja,” ucap pemain yang telah mengoleksi 18 caps bersama Timnas Indonesia itu.


Sandy Walsh: Manis di Awal

Aksi bek Timnas Indonesia, Sandy Walsh di Yokohama F. Marinos di musim 2024/2025. (Instagram/sandywalsh)

Berikutnya adalah Sandy Walsh, bek serbabisa Timnas Indonesia yang sedang berkarier di klub Jepang, Yokohama F. Marinos. Ia gabung pada awal Februari 2025. 

Mulanya ia sempat menjadi pemain penting di jantung pertahanan Yokohama, tetapi perlahan ia harus bersaing untuk mendapatkan tempat di tim utama.

Terbaru, Yokohama F. Marinos dibantai Al Nassr 1-4 di Prince Abdullah Al-Faisal Sports City, Jeddah (27-4-2025) dini hari WIB dan tersingkir dari ACL Elite.

Sandy Walsh masih duduk di bangku cadangan pada laga tersebut. Pemain berusia 30 tahun itu gagal berduel dengan Cristiano Ronaldo.

Ia hanya menonton dari bench ketika Ronaldo dkk. mengacak-acak Yokohama F. Marinos dalam babak perempat final AFC Champions League (ACL) Elite 2024/2025.

Total, Sandy Walsh bermain lima pertandingan J1 League musim ini, tetiga di antaranya sebagai starter. Ia juga mencatat tiga penampilan di ajang AFC Champions League Elite.


Rafael Struick: Kehilangan Menit Bermain di Brisbane Roar

Rafael Struick mencetak gol pertamanya untuk Brisbane Roar ke gawang Sydney FC dalam laga A-League 2024/2025, 1 November 2024. (Dok. Brisbane Roar)

Beralih ke Rafael Struick, pemain muda bertalenta dengan status keturunan Belanda-Indonesia yang kini berkiprah di Liga Australia bersama Brisbane Roar. Ia digaet dari klub sebelumnya, ADO Den Haag, di Liga Belanda.

Awalnya, musim berjalan pelan, tetapi pasti bagi Rafael Struick. Dia mulai bisa tancap gas dengan menjadi starter untuk Brisbane Roar di A-League Men 2024/2025, setelah empat kali menjadi pengganti. Bahkan mencetak satu gol ke gawang Sydney FC pada pertandingan ketiga.

Begitulah kurang lebih gambaran dari enam pertandingan awal Struick bersama Brisbane Roar. Pada periode itu, Struick berada sekitar 194 menit di atas lapangan dengan mencetak satu gol.

Namun, segalanya berubah dalam 12 pertandingan terakhir. Struick hanya bermain sekali untuk Brisbane Roar dalam rentang waktu itu. Dia juga cuma diberikan kesempatan tampil selama tiga menit.

Sisanya, Struick lima kali duduk manis di bangku cadangan dan dan sembilan kali tidak masuk line-up Brisbane Roar. Dia seperti hilang ditelan bumi.

Struick tidak tercantum dalam skuad Brisbane Roar yang menang 2-1 atas Western United dalam matchday ke-27 A-League Men di Suncorp Stadium, Brisbane, Kamis (17-4-2025).

Brisbane Roar, baik melalui manajemen dan pelatihnya, Ruben Zadkovich, tidak memberikan penjelasan mengapa Struick kehilangan tempatnya.

Komentar

captcha
Kirim komentar
  • Gambar profil
    {{ currentUser.username }} {{ comment.created_at }} IP:{{ comment.ip_addr }}

    {{ comment.content }}

Belum ada komentar

Pembaruan terkini