Posisi saat ini: Rumah Pesan

Jelang Timnas Indonesia Vs China, 3 Kondisi yang Membuat Pasukan Tirai Bambu Mengancam Skuad Garuda

2025-05-05 11:30:02
3
Kolase - Pemain Timnas China

Jakarta - China akan meladeni tuan rumah Timnas Indonesia pada laga ke-9 putaran ketiga Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia bulan Juni mendatang.

Pertandingan Timnas Indonesia kontra China digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, pada tanggal 5 Juni 2025. Masih ada waktu satu bulan lebih bagi kedua tim untuk meningkatkan persiapan.

Timnas China masih berkutat sebagai juru kunci di Grup C dengan nilai 6, setelah dua kekalahan beruntun pada periode Maret 2025.

Sementara Timnas Indonesia dalam posisi lebih baik, berada di urutan keempat dengan nilai 9, dan punya kans lebih besar untuk lolos fase berikutnya.

Tepat satu bulan menjelang pertemuan kedua tim, beberapa kondisi dari Timnas China cukup menarik perhatian. Mereka punya sejumlah peningkatan kekuatan untuk meladeni tuan rumah Indonesia.

 


Kembalinya Wu Lei

Kolase - China Vs Timnas Indonesia Leg 1 (Bola.com/Adreansu Titus)

Sebuah sinyal berbahaya mendatangi Timnas Indonesia menjelang duel kontra China 5 Juni mendatang. Striker gaek China, Wu Lei, semakin menunjukkan tanda-tanda kembali ke performa terbaik pascapulih dari cedera.

Wu Lei menandai kembalinya bermain setelah lima bulan menepi karena cedera meniskus saat klubnya, Shanghai Haigang Port, melawan Chengdu Rongcheng pekan lalu. Pemain berusia 33 tahun itu bermain bermain pada paruh kedua, tepatnya menit ke-71 menggantikan Xinxiang Li.

Sayangnya, tim yang diperkuat bomber kawakan di Timnas China itu harus menyerah 1-3 pada pertandingan tersebut. Total Wu Lei bermain selama 19 menit untuk menandai comeback-nya.

Kemudian Wu Lei kembali bermain saat Shanghai Haigang melawan Yunnan Yukun, Jumat (25/4/2025). Wu Lei bermain pada babak kedua dan memberikan kontribusi besar untuk kemenangan timnya dengan skor 3-2.

Dalam pertandingan ini, Wu Lei masuk sebagai pemain pengganti pada menit ke-62. Setelah masuk, Wu Lei dengan cepat memasuki kondisi permainan dan sering mengancam lawan di lini depan. Alhasil ia mencatat assist untuk gol yang dicetak Leonardo pada menit ke-73.

Musim ini, striker berusia 33 tahun sudah memainkan 3 laga di Liga Super China dan mengemas satu assist.

 


Lini Belakang Kembali Kuat

Timnas China mendapat kabar baik menjelang pertemuan dengan Timnas Indonesia awal Juni mendatang. Bek andalan mereka, Jiang Guangtai, telah kembali pulih dari cedera.

Jiang Guangtai adalah bek andalan dan sulit tergantikan di Timnas China. Pemain yang punya nama asli Tyias Browning kini bermain untuk Shanghai Port di Liga Super China.

Jiang Guangtai sudah 33 kali membela timnas China senior dan mencetak satu gol sejak debutnya ada 30 Mei 2021. Pemain 30 tahun itu juga ikut bermain saat mengalahkan timnas Indonesia 2-1 pada pertemuan pertama di Hangzhou bulan Oktober 2024.

Jiang Guangtai diketahui sudah pulih dari cedera dan segera memperkuat klubnya Shanghai Port. Sejauh ini, pemain keturunan China-Inggris itu baru memainkan dua pertandingan Liga Super China 2025.

 


Kuat dalam Bola Mati dan Transisi

Kiper Timnas Indonesia, Maarten Paes, merayakan kemenangan atas Bahrain pada laga kedelapan putaran ketiga Grup C kualifikasi Piala Dunia 2026 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa (25/3/2025) malam WIB. (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Penjaga gawang andalan Timnas Indonesia, Maarten Paes mulai berbicara mengenai kekuatan China sebelum bentrok awal bulan depan. Menurut Paes, Team Dragons dan kawan-kawan akan memberikan kesulitan yang luar biasa bagi Skuad Garuda.

“Kami tahu pertaruhannya sangat tinggi saat melawan China, yang menjadi lawan sulit. Saya pikir mereka sangat terorganisir saat bertahan, sangat solid saat bertahan, blok rendah, yang tak mudah untuk dieksploitasi,” ujar Maarten Paes dilansir dari podcast The Haye Way baru-baru ini.

Timnas Indonesia menyerah dengan skor 1-2 saat bertandang ke markas Timnas China, Oktober tahun lalu. Maarten Paes paham betul sakitnya kekalahan itu karena ia menjadi starter saat itu.

Maarten Paes pun menyebut satu hal lain yang menjadi kekuatan Timnas China. Wu Lei dan kawan-kawan cukup baik dalam memanfaatkan situasi bola mati.

"Mereka juga berbahaya saat bola mati dan berbahaya saat transisi, itulah yang menyebabkan kami kalah dalam pertandingan di sana," jelas Maarten Paes.

Komentar

captcha
Kirim komentar
  • Gambar profil
    {{ currentUser.username }} {{ comment.created_at }} IP:{{ comment.ip_addr }}

    {{ comment.content }}

Belum ada komentar

Pembaruan terkini