Posisi saat ini: Rumah Pesan

PSS Sleman Degradasi dari BRI Liga 1, Pieter Huistra Singgung Pengurangan 3 Poin Akibat Match Fixing

2025-05-26 16:30:02
20
Pelatih anyar PSS Sleman, Pieter Huistra. (dok. PSS Sleman)

Sleman - PSS Sleman secara resmi terdegradasi dari BRI Liga 1 2024/2025. Mereka bercokol di urutan ke-16 klasemen akhir, alias posisi teratas di zona merah dengan mengepak 34 poin.

Total, PSS memetik 11 menang, empat imbang, plus 19 kalah dari 34 laga. Bersama PSIS Semarang dan Barito Putera, tim berjuluk Super Elang Jawa itu akan berkompetisi di Liga 2 musim depan.

Kegagalan PSS bertahan di kasta teratas Liga Indonesia sebetulnya tidak mengherankan. Mereka memang memulai start buruk dengan tiga kekalahan beruntun pada awal musim.

Sialnya lagi, PSS juga harus menerima kenyataan pahit dihukum pengurangan tiga poin dari Komite Disiplin (Komdis) PSSI. Sanksi itu imbas pengaturan skor yang melibatkan tim Elang Jawa dan Madura FC di Liga 2 2018.

 


Seharusnya Bisa Bertahan

PSS Sleman berhasil meraih kemenangan 3-1 atas PSM Makassar pada laga pekan ke-31 BRI Liga 1 musim ini di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Sabtu (3/5/2025) malam WIB. (dok. PSS Sleman)

Seandainya tak ada hukuman tiga poin itu, mungkin PSS masih bisa bertahan di Liga 1 musim depan. Sebab, torehan 37 angka sudah cukup membuat Tim Elang Jawa aman di klasemen akhir.

"Kalau tidak mendapatkan pengurangan tiga poin, kami akan selamat hari ini. Karena kami kehilangan tiga poin sejak awal musim jadi kami mulai dengan minus tiga," ujar pelatih PSS, Pieter Huistra. 

Sebaliknya, Madura United lah yang seharusnya turun level karena cuma merangkum 36 poin. Laskar Sape Kerrab memiliki angka sama seperti Persis Solo serta Semen Padang, namun kalah head to head.

Selain sanksi pengurangan poin, situasi itu diperparah karena PSS terpaksa menjadi tim musafir setelah lebih dari setahun markas mereka, Stadion Maguwoharjo, direnovasi. Tercatat musim ini baru tiga laga home saja yang dimainkan di stadion tersebut.

 


Mengikis Mental Pemain

Pelatih PSS Sleman, Pieter Huistra (tengah), dalam jumpa pers jelang duel melawan Barito Putera pada laga pekan ke-25 BRI Liga 1 di Stadion Manahan, Solo, Senin (3/3/2025) malam WIB. (Bola.com/Ana Dewi)
 

Pieter Huistra menyebut sanksi pengurangan poin cukup memengarungi mental para pemain. Apalagi, ketika itu hukuman tersebut diketahui ketika PSS baru saja menelan kekalahan di partai pembuka.

"Ini adalah kondisi psikologi yang besar. PSS harus menang dan posisinya rendah. Tapi banyak yang terjadi, sudah dilakukan, pengalaman lainnya juga terjadi," katanya.

"Tidak mudah, ya sangat sedih. Tidak seharusnya seperti ini, namun yang harus dikatakan sekarang, kami harus menghadapinya. PSS harus menjadi lebih kuat dan keluar dari situasi ini," lanjut Pietet Huistra.

 


Menang Saja Tak Cukup

Pertandingan Madura United melawan PSS pada laga terakhir BRI Liga 1 2024/2025, di Gelora Bangkalan, Madura (24/5/2025). (Bola.com/Wahyu Pratama)

PSS menutup musim dengan kemenangan 3-0 atas Madura United pada pekan ke-34 BRI Liga 1 di Stadion Gelora Bangkalan, Sabtu (24/5/2025) sore WIB. Mereka unggul via Betinho (34'), Gustavo Tocantins (41') dan Marcelo Cirino (80').

Namun, hasil positif itu tak cukup bagi PSS. Cleberson dkk. gagal mengejar perolehan angka sang rival, Semen Padang (36 poin), yang di laga terakhirnya menang 2-0 kontra Arema FC.

Lengsernya Tim Elang Jawa ini tentu menjadi kabar buruk bagi Sleman fans. Setelah enam musim tampil di Liga 1 mereka akhirnya harus kembali terlempar ke divisi kedua.


Simak Posisi Akhir Musim Ini:

Komentar

captcha
Kirim komentar
  • Gambar profil
    {{ currentUser.username }} {{ comment.created_at }} IP:{{ comment.ip_addr }}

    {{ comment.content }}

Belum ada komentar

Pembaruan terkini