Posisi saat ini: Rumah Pesan

Rekam Jejak Karier Simon Tahamata yang Dirumorkan sebagai Talent Scouting PSSI

2025-05-22 11:30:02
2
Ilustrasi - Simon Tahamata

Jakarta - Usia tua ternyata tak membuat Simon Tahamata sepi pasaran. Pria jelang 70 tahun itu dikabarkan akan segera bergabung dengan Timnas Indonesia.

Bagi PSSI, usia sepertinya bukan kendala. Simon Tahamata punya banyak pengalaman yang dianggap sangat berguna bagi perkembangan sepak bola nasional, terlebih timnas senior yang tengah membidik satu tiket ke Piala Dunia 2026.

PSSI secara resmi memang belum memberikan pernyataan terkait kedatangan Simon Tahamata. Hanya saja, Arya Sinulingga, Exco PSSI, memberikan kode keras lewat pernyataan singkat bahwa kehadiran Simon Tahamata tinggal menunggu waktu. "Tunggu saja," kata Arya Sinulingga, Selasa (20/5/2025).

Belum jelas juga apa jabatan Simon Tahamata. Jika melihat pengalaman serta jam terbangnya, besar kemungkinan legenda berdarah Maluku kelahiran 26 Mei 1956 akan menjabat sebagai pemandu bakat Timnas Indonesia.

Tak menutup kemungkinan pula, Simon Tahamata sudah mulai bekerja dalam waktu dekat atau sebelum Timnas Indonesia menjamu Timnas China dalam matchday 9 Grup C ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta pada 5 Juni mendatang.

Laga nanti menjadi sangat krusial karena Skuad Garuda yang saat ini berada di posisi keempat Grup C bermodalkan sembilan poin membutuhkan suntikan angka guna melebarkan jalan lolos langsung ke putaran final Piala Dunia 2026.

 


Siapa Sosok Simon Tahamata?

Maka dari itulah PSSI bisa jadi menganggap tim pelatih yang dikepalai Patrick Kluivert butuh sosok tambahan untuk bertukar pikiran, selain Jordi Cruyff yang sudah lebih dulu ditunjuk sebagai technical advisor.

Siapa Simon Tahamata sehingga PSSI sangat membutuhkannya? Pemilik nama lengkap Simon Melkianus Tahamata itu dulunya seorang pemain top.

Di era 1980-an hingga medio 1990-an, semua pecinta sepak bola di Belanda bahkan Eropa mengenalnya dengan baik. Itu karena kiprah moncernya bersama tim-tim beken di sana seperti Ajax, Standard Liège, Feyenoord, Beerschot, dan Germinal Ekeren.

Dikenal dan dikenang sebagai salah satu winger termoncer, Simon Tahamata memenangkan sekeranjang gelar bersama Ajax maupun Standard Liège.

Bareng Ajax, ia menggondol tiga gelar Eredivisis, kasta tertinggi balbalan Negeri Kincir Angin. Kemudian, dalam balutan jersey Standard Liège, Simon Tahamata ikut mempersembahkan trofi Belgian First Division, Belgian Cup, Belgian Super Cup, European Cup Winners' Cup runner-up, pun Intertoto Cup Group Winners. Wow!

 


Bisa Berikan Kontribusi untuk Sepak Bola Indonesia?

Simon Tahamata. (c) Ajax Amsterdam Official

Tak sekadar trofi, selama kariernya di Belgia pahatan pencapaian pribadi Simon Tahamata juga cemerlang. Terbukti, ia pernah didaulat sebagai Man of the Season (Belgian First Division) dan Belgian Fair Play Award.

Skill-nya yang memesona membawa Simon Tahamata ke Timnas Belanda. Terhitung dari 1979 sampai 1986, ia mengantongi 22 caps dengan torehan dwigol.

Paska gantung sepatu, Simon Tahamata meneruskan karier jadi pelatih tim muda di Standard Liège, Beerschot, Ajax, dan Al-Ahli.

Kita tunggu, akankah Simon Tahamata bisa memberikan kontribusi besar bagi kemajuan sepak bola di dalam negeri lewat jabatannya sebagai pemandu bakat Timnas Indonesia.

Komentar

captcha
Kirim komentar
  • Gambar profil
    {{ currentUser.username }} {{ comment.created_at }} IP:{{ comment.ip_addr }}

    {{ comment.content }}

Belum ada komentar

Pembaruan terkini